Sabtu, 13 Agustus 2011

Senyum, sapa, salam bagi murid


What the teacher is, is more important than what he teaches (Karl Menninger). Ternyata apa yang guru lakukan lebih penting dari apa yang diajarkannya. Tingkah laku seorang guru yang menyambut anak-anaknya dengan senyuman, kemudian mengucapkan salam kepada muridnya dengan lembut, “assalamualaikum!”, dan menyapanya, “Apa kabar ananda hari ini?” tentu akan sangat mengesankan bagi muridnya. Senyum, sapa, dan salam guru di pagi hari memberikan sejuta kebahagiaan dan kesan yang tidak terlupakan bagi muridnya. Semua murid akan senang dengan senyuman seorang guru, seperti yang diungkapkan Nur Muhammad Karim, siswa SMAN 3 Bandung., „Belia senang kan kalo liat gurunya senyum?”. Sebuah senyuman dan keramahan, seorang guru bisa membangkitkan semangat murid untuk belajar, karena dalam suasana hati yang senang biasanya otak seseorang bisa bekerja sehingga murid bisa belajar dengan relax tanpa adanya tekanan. Senyuman seorang guru, membuat siswa tergugah dan terbangkitkan semangat belajarnya. Guru yang murah senyum, tentu akan terbuka untuk kerja sama dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Senyum membuat tipisnya tabir hubungan antara guru dengan siswa. Pada gilirannya belajar di kelas menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan.
Sedekah yang paling ringan adalah menebarkan senyuman, memberi kebahagian dengan salam dan sapa terhadap sesama, juga pada anak-anak kecil yang itu adalah murid kita sendiri. Niscaya amalan yang dianggap sepele dan kecil ini, jika dilakukan dengan ikhlas dan tulus akan jadi catatan kebaikan yang sangat besar. Seperti hadits Nabi “Jangan meremehkan perbuatan kebaikan sesuatupun, walau sekadar menyambut kawan dengan muka yang manis”. Jadi ayo guru Indonesia, kita budayakan senyum, salam, dan sapa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar